Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kesempurnaan Hati Yola



Yola. Bagi sebagian orang, kata itu mungkin hanyalah sebuah nama yang tak berarti apa-apa. Namun bagi kami, siswa kelas X SMA Biru langit, nama itu berarti seseorang yang memiliki penglihatan yang tak sempurna, dijauhi teman, dan seringkali menjadi bahan ejekan teman-teman sekelas. Ya, begitulah sosok Yola yang kami tahu. Bahan ejekan!

Lantas, bagaimanakah Yola menuliskan cinta?


Baginya, cinta mungkin adalah sebuah penyiksaan. Sebuah rasa yang menimbulkan kesedihan tak bertepi.

Adalah Albani, cowok tertampan dan terpopuler di sekolah kami, yang memincut hati banyak siswi, tak terkecuali Yola. Lantas, bagaimana Albani menyikapi cinta Yola padanya? Meski Yola tak pernah mengutarakan isi hatinya pada Albani, ia sudah tahu persis bagaimana perasaan Albani padanya.

Ya, laki-laki itu, jangankan membalas cintanya, ia bahkan merupakan salah satu siswa yang paling sering mengejek Yola. Hmm..cowok tampan dengan sejibun fans seperti dia, tapi memiliki hati yang sama sekali tak sepadan dengan tampilan lahiriahnya.
Rasa cinta yang dalam pada Albani, hanya bisa Yola torehkan lewat lembar demi lembar buku hariannya. Salah satu bait cinta yang ia tuliskan adalah..

Ku akan selalu menantimu
Di sela pagi..
Di saat mendung
Atau pun di kala hujan membasahi bumi
Entah kapan kau kan sambut jemari
Tapi aku tak akan berhenti menanti
Di sini..

Itulah bait terindah dari  diarinya yang tanpa sengaja kubaca ketika kutemukan buku itu tergeletak di lantai dekat bangku tempat  Yola biasa duduk di kelas. Sepertinya buku itu terjatuh tanpa sengaja. Meski awalnya aku juga terkadang suka mengejek Yola, setelah membaca buku hariannya, aku jadi merasa amat kasihan padanya. Bagaimana jika aku yang mengalami nasib seperti dia? Mencintai seseorang yang memandang rendah pada kita? Bahkan seringkali mengejek kekurangan diri kita? Aku sungguh tak bisa membayangkan betapa sakitnya hatiku jika mengalami nasib seperti itu.

Suatu ketika, saat jam istirahat tiba, aku mengajak Yola untuk bertukar pikiran. Aku menanyakan padanya perihal rasa sukanya yang terpendam pada Albani. Namun, reaksi Yola sungguh di luar dugaan.

“Kok kamu malah senyum sih, Yol?” tanyaku  heran melihat reaksinya.
“Aku ngetawain diri aku sendiri kok, Ntang.” jawabnya.
“Ketawa kenapa?” Aku tambah heran. Apa dia mulai sadar kalau dia gak bakal bisa ngedapetin Albani ya?
“Aku malu sama diri sendiri tiap kali baca buku diariku itu. Ya, aku emang sempet suka banget sama Albani. Tapi itu dulu.”
“Kenapa? Kamu ngerasa putus harapan?”
“Aku malah ngerasa bodoh bisa jatuh cinta sama orang seperti itu. Aku juga sekarang udah sadar mengenai cinta sebenarnya yang seharusnya kita miliki.”
Hmm..apa sih maksudnya Yola? Aku gak ngerti. Batinku.
“Aku sekarang udah beralih ke cinta yang lain.” lanjut Yola seolah mengetahui kebingunganku.
“Oh, jadi kamu udah suka sama cowok lain ya? Siapa?” Aku sumringah mendengarnya. Syukurlah, rupanya ia tak putus harapan.
“Bukan cowok, bukan lagi manusia. Kini aku mau menyandarkan cintaku pada Sang Mahacinta. Yang tak pernah merendahkan, membeda-bedakan, apalagi pilih kasih. Dia pula yang telah menganugerahkan ketaksempurnaan penglihatanku ini hingga membuatku dapat lebih mendekatkan diri pada-Nya.”
“Maksud kamu?” tanyaku sambil menggaruk kepalaku yang tak gatal.
“Dialah sang pencipta kita, Ntang. Allah.”
“Oh..” Hmm…sebenernya aku belum sepenuhnya mengerti maksud Yola, “kenapa kamu malah bersyukur dengan kekurangsempurnaan penglihatan kamu ini?”
“Karena dengan begini, aku tidak lagi melihat hal-hal buruk, hal-hal yang menjijikkan, atau pun hal-hal yang dapat menimbulkan dosa. Dia melindungiku dari hal-hal itu dengan cara seperti ini. Pokoknya, cintaku pada-Nya kini terasa lebih merekah. Aku pun bersyukur dengan keadaanku sekarang.”

Hmm.. Yola, aku nggak menyangka, ternyata kamu jadi lebih religius sekarang. Meskipun aku belum sepenuhnya mengerti dengan cinta sang Yola, tapi aku tetap merasa kagum padanya. Ia bisa bersyukur dengan keadaan dirinya yang sebenarnya kurang sempurna.
Hmm.. Yola, penglihatan matamu memang kurang sempurna, tapi mata hatimu sungguh indah, dan telah memiliki kesempurnaan cinta. Aku salut padamu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

KAWANS ^^

Entri Populer