Kulihat bunga berdiri dengan
congkaknya, seolah ingin memperlihatkan seluruh kecantikan yang ada pada
dirinya. Ya, jujur kuakui dia memang cantik. Bahkan mungkin dialah sosok
tercantik di taman ini. Tapi, apakah itu berarti dia harus bersikap sombong
seperti itu? Meskipun aku hanya sesosok daun yang biasa-biasa saja, tak secantik
dirinya, tanpaku ia juga takkan tumbuh secantik itu. Bukankah tanpaku proses
fotosintesis takkan mungkin terjadi? Dari hijauku-lah ia bisa makan dan tumbuh
dengan sempurna seperti itu!
Aku jadi semakin merasa iri saja karenanya.
Meski demikian, aku takkan menaruh rasa benci kepadanya, mungkin ia memang
layak mendapatkan hal semacam itu. Aku pun hanya mampu tertunduk sedih dan lesu
menerima kenyataan ini.
Dalam keadaan sedih seperti itu,
tiba-tiba saja terasa kesejukan menghampiriku. Tubuhku pun bergoyang-goyang.
Hei, lihatlah! Ternyata angin yang memberikan kesejukan dan menyapaku kali ini.
Iya ya, mengapa aku tak pernah menyadari bahwa angin selalu datang untuk
memberikan kesejukan dan menyapaku? Hanya dia yang melakukan itu, ia tak hanya
menghampiri bunga, tetapi juga aku..sesosok daun yang mungkin tiada berapa
cantik ini.
Oh..aku
jadi merasa bersyukur sekali, setidaknya masih ada yang mau menghampiriku. Dan seperti
yang kubilang sebelumnya, angin juga seringkali memberikan kesejukan dan membelaiku
dengan lembut di tengah perasaan sedih yang seringkali menderaku. Aahh,
senangnya!
Terima kasih angin..aku amat
menghargainya..^^
2 komentar:
assalamu'alaykum...
subhanallah... terima kasih motivasinya ya, senantiasa bersyukur apa yg kita memiliki merupakan salah satu pintu kebahagian :)
Wa'alaium salam warohmatulloh wabarokaatuh
Bersyukur..betul2..syukron sudah berkunjung :)
Posting Komentar