Oleh: Gemintang Halimatussa'diah
..Sebagaimana jamaknya Al Quran tua, sudah lapuk, sudah berdebu,
halamannya sudah banyak yang robek dan hilang. Kalau dibuang, rasa akan
berdosa, kalau disimpan di sembarang tempat, nanti terlangkahi, berdosa
awak dibuatnya. Kalau berdosa janganlah, apalagi amal kebajikan kurang,
bersedekah jarang. Bagaimana takkan jarang, uang susah, hidup pahit.
Agar aman, agar tak berdosa, maka Al Quran tua tadi, ditarok saja di
atas almari. Berdebulah di sana, sekali setahun dibersihkan...
Bagaimanakah
keadaan Al Quran di rumah kita? Semoga tidak sama nasibnya dengan cerita
di atas. Namun, sayangnya, kebanyakan dari kita mungkin telah
melupakannya, membacanya hanya kalau ada waktu luang, atau bahkan hanya
disimpan di lemari sebagai pajangan. Padahal, Al Quran adalah bacaan
yang paling sempurna. Tak ada satu pun bacaan yang mampu menyamainya,
seperti yang disampaikan oleh Quraish Shihab dalam bukunya Lentera Hati
sebagai berikut: Al Quran secara harfiah berarti “bacaan yang mencapai
puncak kesempurnaan.” Al Quran Al Karim berarti “Bacaan yang
mahasempurna dan mahamulia.”
Luar biasa bukan? Sebagai umat Nabi
Muhammad SAW. sebenarnya kita beruntung karena telah diwarisi sebuah
bacaan yang mahasempurna itu. Nabi Muhammad SAW. adalah seorang yang
ummi (tidak mengenal baca-tulis), mungkin kita bertanya, mengapa Al
Quran, yang notabene adalah sebuah bacaan, diturunkan kepada orang yang
ummi tersebut? Ternyata ada maksud tersendiri di balik itu. Maksud
tersebut adalah agar mereka (para pendahulu) dan generasi berikutnya
membacanya. Fungsi utama Al Kitab adalah memberikan petunjuk. Hal ini
tidak dapat terlaksana tanpa membaca dan memahaminya. Oleh karena itu,
kita amat dianjurkan untuk membaca Al Quran agar dapat memahaminya,
kemudian mengaplikasikan dalam kehidupan, dan mengamalkan kepada orang
lain.
Kebenaran dan kesempurnaan Al Quran dapat dijelaskan dengan tiga bukti kebenaran berikut.
Pertama,
keindahan, keserasian, dan keseimbangan kata-katanya. Kata yaum yang
berarti “hari”, dalam bentuk tunggalnya terulang 365 kali (ini sama
dengan jumlah hari dalam satu tahun) dalam bentuk jamak, diulang
sebanyak 30 kali (ini sama dengan jumlah hari dalam satu bulan).
Sementara itu, kata yaum yang berarti “bulan” hanya terdapat 12 kali.
Kata panas dan dingin masing-masing diulang sebanyak empat kali,
sementara dunia dan akhirat, hidup dan mati, setan dan malaikat, dan
masih banyak lainnya, semuanya seimbang dalam jumlah yang serasi dengan
tujuannya dan indah kedengarannya.
Kedua, pemberitaan gaib yang
diungkapkannya. Awal surah Ar Rum menegaskan kekalahan Romawi oleh
Persia pada tahun 614: Setelah kekalahan, mereka akan menang dalam masa
sembilan tahun di saat kaum mukminin akan bergembira. Dan itu benar
adanya tepat pada saat kegembiraan kaum Muslim memenangkan Perang Badar
pada 622, bangsa Romawi memperoleh kemenangan dari bangsa Persia.
Pemberitaannya tentang keselamatan badan Fir’aun yang tenggelam di Laut
Merah 3200 tahun yang lalu, baru terbukti setelah muminya (badannya yang
diawetkan) ditemukan oleh Loret di Wadi Al Muluk Thaba, Mesir, pada
1896 dan dibuka pembalutnya oleh Eliot Smith 8 Juli 1907. Mahabenar
Allah yang menyatakan Firaun pada saat kematiannya: Hari ini
Kuselamatkan badanmu supaya kamu menjadi pelajaran bagi generasi
sesudahmu (QS 10: 92).
Ketiga, isyarat-isyarat ilmiahnya sungguh
mengagumkan ilmuwan masa kini, apalagfi yang menyampaikannya adalah
seorang yang umi yang tidak bisa baca-tulis serta hidup di lingkungan
masyarakat terbelakang.
Demikianlah di antara bukti kebenaran dan
kemahamuliaan Al Quran. Akan tapi sayang, kini kita cenderung
melupakannya. Rupanya umat generasi inilah antara lain yang termasuk
diadukan oleh Nabi Muhammad SAW.: Wahai Tuhan, sesungguhnya umatku telah
menjadikan Al Quran sesuatu yang tidak dipedulikan. (QS 25: 30).
Semoga kita bukan termasuk umat yang tidak memedulikan Al Quran lagi seperti itu. Aamiin.
Sumber:
Al Quran
Lentera Hati, M. Quraish Shihab
Surau,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KAWANS ^^
Entri Populer
-
Senin, 8 Oktober 2012 Dear diary Hari ini, aku ingin bercerita lagi padamu, semoga kau tak bosan menyimak ceritaku ya.. Sepulan...
-
Oleh: Gemintang Halimatussa'diah “Kata Mbak Mirna, kamu tadi ketemu sama ayahmu lagi, ya?” tanya bunda dengan alis mengerut. ...
-
TELAH TERBIT BUKU BARU Judul: PARADE PENA BERKISAH ISBN: 978-602-7692-17-6 Tebal: 236 halaman Harga: Rp. 35.000, Penulis: ...
0 komentar:
Posting Komentar