Oleh: Gemintang Halimatussa'diah
Hmm..begini ni repotnya kalau mau ketemuan sama
sahabat-sahabatku semasa kuliah, pasti ujung-ujungnya nggak jadi…udah siap-siap
mau berangkat, eh malah dibatalin. Haduh..! Ya, maklum juga sih, secara kini
kami udah lulus kuliah dan memiliki kesibukan masing-masing. Temanku Fira kini
tengah disibukkan dengan segudang tugas kuliah S2-nya. Temanku Lara..hmm..dia
Miss Supersibuk! Ada-ada saja kesibukannya. Kalau bukan kerja, ya nganter
saudaranya ke sini, atau nganter temannya ke situ, atau bantuin siapanya
gitu..ke mana gitu..Hadeuh..!
Pertama kali berjumpa kembali usai lulus kuliah, aku
merasa senang sekali! Akhirnya kami bisa juga ketemuan. Namun, ada hal yang
aneh. Bukan, bukan pada sikap teman-teman terhadapku, melainkan pada penampilan
kami. Aku perhatikan, Lara yang biasanya pakai rok panjang, jilbab agak lebar
dan manset, kini pakai celana panjang, jilbab yang tak terlalu lebar, tipis, ya
seperti yang banyak dipakai kebanyakan jilbaber belakangan ini.
Bagaimana dengan Fira? Hmm..memang tak ada perubahan
yang berarti pada penampilannya. Sejak dulu ia memang seperti itu. Seperti
penampilan baru Lara sekarang. Dalam perjumpaan kami itu, aku pun bertanya pada
Lara apa yang menjadi penyebab perubahan penampilannya itu.
“Ya..gue merasa, inilah diri gue yang sebenernya. Gue
merasa gak pantes dan gak nyaman dengan penampilan gue dulu. Gue bukan akhwat,
dulu tuh gue berpakaian kayak gitu karena malu sama kakak-kakak FSI.” Mendengarkan
penjelasan Lara itu sebenarnya hatiku merasa miris. Entah ia jujur atau hanya
sedang berada dalam fase kegalauan saja. Bisa jadi di dalam hatinya sebenarnya
ia pun merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang kosong dan hilang.
Jujur, aku pun
sebenarnya merasakan hal yang sama. Aku bukanlah akhwat dan sering merasa
munafik dengan penampilanku yang bak akhwat. Lantas, lihatlah penampilanku
kini, mana manset yang sering kukenakan untuk menutupi pergelangan tangan?
Mana pula kaos kaki yang biasanya
menutupi aurat paling bawahku itu? Dan jilbabku? Jilbabku pun kini tak pernah
lagi dobel dan selebar dulu. Tak lagi sempurna menutupi bagian atas tubuhku. Astaghfirullohal’adhim.
Selain itu, perubahan lain terletak pada topik
pembicaraan kami. Biasanya, kami senang membicarakan masalah-masalah yang
berkaitan dengan agama. Kini kami malah lebih senang berbincang tentang
laki-laki, tentang kisah cinta, atau apalah. Hmm..sungguh kini kami telah
benar-benar berubah, benar-benar GALAU nih sepertinya!
Samar, sebuah rasa sepi menelusup ke dalam hati. Rasa
sepi ini muncul dari kerinduan yang dalam pada sahabat solehahku dulu semasa
kuliah, sewaktu kami masih tergabung dalam FSI (sebuah rohis fakultas). Mereka,
sahabat-sahabat kami yang dulu begitu lembut memberikan nasihat jika kami
lalai, memberikan pengarahan tentang agama, membuat kami lebih tahu banyak
tentang Islam. Mereka telah menyentuh hati kami bukan hanya dengan cara itu,
melainkan juga dari perilaku dan tutur
kata yang dapat kami jadikan teladan. Aku sungguh merindukan semua itu.
Beberapa
hari usai pertemuan kami itu, Lara mengajak ketemuan lagi pada hari Ahad
berikutnya. Alhamdulillah, si Miss Supersibuk tumben malah mengajak ketemuan.
Aku pun dengan senang hati mengiyakan ajakannya, begitu juga Fira. Begitu sampai di danau dekat sebuah
universitas, Lara mengajak aku dan Fira bertemu seseorang. Alangkah kagetnya kami mengetahui orang
tersebut adalah Kak Annisa, dia adalah kakak FSI yang sempat menjadi guru
mengaji dulu waktu masih kuliah. Wah, senangnya…Kak Annisa pun sangat senang
bertemu dengan kami. Ia langsung memeluk kami dengan penuh kerinduan. Tapi aku
agak heran, kok Lara bisa tiba-tiba mengajak Kak Annisa ya? Aneh!
Ternyata,
Lara sebenarnya merasa malu dengan penampilan barunya, begitu juga denganku,
karena aku pun sudah terlihat berubah. Namun, kerinduan yang selama ini
dipendamnya terhadap masa-masa kuliah dulu, rindu pada sahabat-sahabat solehah
yang demikian menentramkan hati, membuatnya tergerak untuk mengadakan pertemuan
dengan Kak Annisa hari ini.
Baiklah, mulai hari ini kami akan berusaha untuk
berubah lagi. Berusaha untuk lepas dari kegalauan yang sempat melanda beberapa
waktu lalu, dengan bantuan Kak Annisa. Ayo, sahabat..mari bersama, kita
teguhkan semangat untuk memperbaiki diri!
0 komentar:
Posting Komentar