Oleh: D’Classical
Teng...teng...teng... bunyi jam besar
di restoran yang kudatangi, tepat pukul 3 sore. Kuarahkan pandangan ke semua
sudut restoran yang masih sepi..Ya..keadaan seperti inilah yang kusukai, sepi
dan tenang, tidak ada kebisingan suara-suara orang yang tertawa, berteriak dan
menangis.
"Mau pesan apa mbak?" Sebuah suara membuyarkan lamunanku, ternyata
sang pelayan restoran.
"Mmm...saya pesan capuccino," jawabku sambil mengembalikan buku
menu.
"Baik Mbak, tunggu sebentar," ucapnya dan meninggalkan
tempatku.
Tidak lama kemudian pesananku datang dan aku pun langsung menikmatinya "Usahaku Bangkit dari Keterpurukan"
adalah salah satu judul artikel, yang menarik buatku di sebuah majalah yang kubaca
sekarang, isi dari cerita ini, mengingatkan perjuanganku tujuh tahun yang lalu,
sangat berbekas di hidupku..