Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sebab Aku Rumaisha



Oleh: Gemintang Halimatussa'diah

Pedih. Meski senyum kusunggingkan di hadapan mereka. Walau aku selalu mengangguk ketika diminta untuk tabah, tetap saja hati ini terasa amat pedih. Hanya tiga hari menjelang ujian nasional, aku mendapat kabar abahku meninggal dunia. Segera kutinggalkan asrama untuk menuju rumahku yang terletak di Cibiru Bandung.

Selepasnya, tak sedikit pun aku mampu berkonsentrasi untuk belajar lagi. Yang terpikir hanya bayangan saat terakhir kali aku menghabiskan waktu bersama abah. Saat itu kami banyak bercanda, banyak pula berdiskusi untuk menentukan tempat kuliah yang tepat. Ya Allah, sungguh dada ini terasa sesak mengenangnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SANG GURU BINTANG



Oleh: Gemintang Halimatussa’diah
 

Indah lakumu begitu menginspirasi

Membuatku ingin menjadi sepertimu

Guru yang mengajar dengan cahaya cinta di hati

Tampak demikian benderang dalam pribadimu yang menawan

Kau tak hanya membuatku mereguk ilmu

Tetapi juga menghadirkan hasrat membuncah

Untuk menjadi bintang

sama seperti dirimu


Wahai sang guru bintang

 terima kasih untuk segala inspirasi 

yang telah kauberi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

RESENSI BUKU "AKU TANPAMU"



Aku Tanpamu, Sebuah Kisah yang Mengharu biru

Judul buku          : Aku Tanpamu
Penulis                 : Rudy Efendy
Penerbit              : BIP
Tebal                   : 460 halaman
Tahun terbit         : 2013

Aku tanpamu…butiran debu

Ya, membaca judul novel ini mau tak mau saya jadi teringat dengan lirik lagu sebuah band tersebut. Dari judulnya, kita tentu dapat menebak bahwa novel ini bercerita tentang cinta. Sebuah cinta yang berliku dan tidak selalu terasa indah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Meski Bukan Untukku


Oleh: Gemintang Halimatussa'diah
Dedefirman Muhammad



“Aldi...!” sapa Rena, saat aku baru saja memasuki ruang kelas. “Ini,” Rena menyodorkan sebuah kotak merah muda padaku.

“Untukku?”

“Tidak perlu ditanya lagi, jelas saja untuk Raja.”

Raja, lagi dan lagi untuknya. Jelas saja untuk pria berambut ikal itu, memang siapa yang selalu ada di hatinya? Aku? Kuharap begitu. Tapi kenyataannya tidak. Pasti sekarang aku tampak seperti orang bodoh baginya. Seharusnya aku tidak bertanya itu untuk siapa, karena hampir setiap hari Rena menitipkan sebuah kotak padaku untuk Raja.

Raja, anak kelas XII IPS 1, yang tak kusangka akan menjadi bagian dari pelaku sakit hatiku. Aku menyukai Rena, tapi Rena tidak pernah tahu. Selama ini yang dia tahu adalah aku dan dia, hanyalah sebatas teman. Kurasa Rena tidak pernah sadar bahwa aku selalu bersikap baik padanya karena aku mecintainya. Dan entah kenapa, sampai saat ini aku masih setia untuk membantu Rena memberi kotak pada Raja. Mungkin karena aku ingin melihat dia bahagia.

“Kenapa bengong?” Rena membuyarkan lamunanku.

“Ah, tidak. Sini kotaknya, biar aku berikan pada Raja.”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aneh? That’s OK!



Oleh: Gemintang Halimatussa’diah
 
“Wah, liat deh, ada ibu haji lagi beli rokok,” ejek salah seorang tetanggaku yang lantas diikuti riuh tawa tetangga lain yang sedang duduk-duduk di warung dekat rumahku itu. Huft…ada sedikit rasa sesak menyelinap di hatiku kala itu. Namun, aku hanya mampu tertunduk membiarkan saja ejekan itu membayangi hari pertamaku mengenakan jilbab di area sekitar rumah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jodoh untuk Lintang


Oleh: Gemintang Halimatussa’diah


      Lintang tampak mengernyitkan dahinya. Apakah semua yang dikatakan ibu-ibu itu benar adanya? Bagaimana bisa ya hal itu terjadi? Pikirnya dalam hati.
  “Kenapa mesti bingung sih, Bu Lintang. Ditanya-tanya terus sama pria muda yang ganteng seperti Pak Arga kok malah terlihat bingung seperti itu?” tanya Bu Hera salah satu teman seprofesi Lintang di SMP Suka Harapan tempatnya bekerja.
     Ya, mungkin ada benarnya apa yang disampaikan Bu Hera itu. Arga adalah sosok pria muda bertubuh tinggi tegap dengan wajah yang cukup tampan. Usianya lebih muda empat tahun dibanding Lintang. Mungkin seharusnya ia memang merasa tersanjung mendapati kenyataan bahwa laki-laki itu kini tengah mendekati dirinya. Namun, untuk memilih jodoh, tentu saja bukan hanya perkara tampilan fisik semata bukan? Hal itulah yang kini membuat resah hati Lintang. Terlebih, Lintang hanya menganggap Arga sebagai teman kerja biasa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KAWANS ^^

Entri Populer