Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Serasa Jadi Moon Geun Yong

                                                      Oleh: Gemintang Halimatussa'diah




Ahai! Akhirnya, bakalan jadi deh ketemu sama idolaku Moon Geun Yong dan Jang Geun Suk! Tiket, paspor, izin ortu, semuanya sudah kudapatkan! Asik! Kapan lagi coba bisa bertemu mereka berdua di Singapura? Hmm, pasti bakalan seru banget! Wah, aku sampai ngebayangin betapa kerennya my favourite couple itu, hehe.


(*)

“Nis, besok siang kita kedatangan teman papa yang lama tinggal di Korea. Kamu jangan ke mana-mana, ya. Kita harus menjamu mereka,” ucap mama sehari menjelang keberangkatanku ke Singapura.

“Loh, Ma. Besok kan aku mau ke Singapur sama Vita dan Aya!” keluhku.

“Oh, iya ya, mama lupa. Ya sudah, ke Singapurnya kapan-kapan aja, ya.” Usai berkata begitu, dengan santai mama keluar kamarku. What? Mudah banget mama bilang begitu. Padahal, aku sudah lama menantikan pertemuan dengan dua idolaku itu. 

Besok paginya, aku memutuskan untuk tetap berangkat ke Singapura. Sengaja aku mengendap-endap keluar rumah pagi-pagi sekali agar tidak ada yang tahun kepergianku. Tiba di bandara, aku baru mau mengabarkan bahwa aku jadi pergi ke Singapura, tapi ternyata ponselku berdering lebih dulu.

“Kamu di mana sih, Nis?!” bentak kakakku dari seberang telepon sana. Aku terbelalak, tak mampu menjawab tanyanya. “Kamu tahu nggak, mama tadi jatuh di kamar mandi gara-gara nyariin kamu. Kamu cepetan pulang, ya!” Hubungan telepon terputus. Mama terjatuh? Haduh, bagaimana ini? 

Ya, meski keinginanku untuk bertemu idolaku begitu besar, tetap saja akhirnya aku meutuskan untuk pulang. Aku nggak mau jadi anak durhaka. Apalagi, aku sangat mengkhawatirkan keadaan mama, aku takut nantinya aku akan menyesal kalau tetap bersikeras untuk pergi. Akhirnya, aku pamit pada Vita dan Aya. Hmm, beruntung sekali mereka bisa bertemu dengan dua idolaku itu nanti.

Sesampainya di rumah, aku segera berlari ke kamar mama. Tampak mama dan kakak sedang ngobrol sambil tertawa.
“Gimana kondisi mama?” tanyaku khawatir. 
“Cuma keseleo dikit aja, jawab mama santai.
“Keseleo aja! Aku kira…”
“Kamu kira apa? Kamu maunya mama luka parah?” ledek kakak sambil terkekeh.

Haduh, benar-benar mengesalkan! Padahal aku sudah bela-belain tidak jadi ketemu idolaku karena mengkhawatirkan mama yang kukira parah. Ternyata, hanya sedikit keseleo saja. Hancur sudah impianku bertemu Moon Geun Yong.

“Lagian, kamu sih, pakai berangkat ke Singapura segala. Padahal kan, kamu mau dijodohin sama anaknya Om Suryo,” lanjut kakak. What? Apa lagi ini?

Tak berapa lama, kami mendengar perbincangan di ruang tamu. Lantas, kami sama-sama menuju ruang tamu. Baru kutahu bahwa ternyata papa pulang kantor lebih cepat bersama seorang pria seusianya dan … siapa anak muda yang bersama mereka?

“Kamu ada di rumah, Nis? Kenalin, ini Om Suryo, dan ini putranya, Rangga.” Papa memperkenalkan kedua orang itu padaku, mama, dan kakak. Kami pun saling berkenalan.

 Aku sempat terpesona begitu melihat putra Om Suryo itu. Dia…dia mirip sekali dengan Jang Geun Suk! Jadi, diakah pemuda yang katanya akan dijodohkan denganku? Wah, Matanya yang tajam, bentuk rahangnya yang tampak menggantung, bibirnya yang merah, serta cara bicaranya, semuanya benar-benar mirip! Serasa melihat Jang Geun Suk secara langsung di hadapanku.

Hmm, kalau begini sih, tak apa deh aku nggak jadi bertemu dengan Moon Geun Yong dan  Jang Geun Suk, yang penting aku bisa bertemu dengan duplikat Jang Geun Suk yang rupanya dijodohkan denganku. Aku jadi merasa seperti Moon Geun Yong betulan kalau begini. Sempurna sekali bukan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

KAWANS ^^

Entri Populer