BUKAN
SEPATU KACA
Oleh:
Gemintang Halimatussa’diah
“Kenapa memangnya, Kak Ray?”
“Kakak kan nggak suka warna merah, Dek.“
“Tapi modelnya bagus loh, Kak.” Diana mencoba membujuk.
Rayya lantas tersenyum sambil menjawil pipi adiknya
yang kini duduk di kelas 9 SMP itu. Si pemilik wajah hanya mampu merengut
pasrah. Rayya kembali mengedarkan pandangannya pada pasangan-pasangan sepatu
yang tersusun rapi di raknya. Belum, ia masih juga belum menemukan sepatu yang
sesuai dengan kriterianya.
“Kalau yang ini, Kak?” Diana kembali menunjukkan
sebuah sepatu kepada Rayya. Sepatu berhak tinggi dengan motif variasi bunga dan
bentuk hati di tengahnya. Kembali dahi Rayya mengernyit. Diana paham, kakaknya
pasti tidak suka dengan pilihannya itu.