Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Tampilkan postingan dengan label CERPEN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CERPEN. Tampilkan semua postingan

SENJANYA CINTA


Oleh: D’Classical

Teng...teng...teng... bunyi jam besar di restoran yang kudatangi, tepat pukul 3 sore. Kuarahkan pandangan ke semua sudut restoran yang masih sepi..Ya..keadaan seperti inilah yang kusukai, sepi dan tenang, tidak ada kebisingan suara-suara orang yang tertawa, berteriak dan menangis.
"Mau pesan apa mbak?" Sebuah suara membuyarkan lamunanku, ternyata sang pelayan restoran.
"Mmm...saya pesan capuccino," jawabku sambil mengembalikan buku menu.
"Baik Mbak, tunggu sebentar," ucapnya dan meninggalkan tempatku.
Tidak lama kemudian pesananku datang dan aku pun langsung menikmatinya "Usahaku Bangkit dari Keterpurukan" adalah salah satu judul artikel, yang menarik buatku di sebuah majalah yang kubaca sekarang, isi dari cerita ini, mengingatkan perjuanganku tujuh tahun yang lalu, sangat berbekas di hidupku..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku Bukan Gem Jan Di

Oleh Gemintang Halimatussa'diah

Januari 2011
Gem Jan Di yang tadi sempat membungkuk, langsung menegakkan tubuhnya, lalu  menendangkan kakinya ke arah Gu Jun Pyo yang sedang dalam keadaan tidak siap. Ia pun terjatuh dengan ekspresi wajah penuh kekagetan. Ia sungguh tidak menyangka Gem Jan Di yang seharusnya menunduk memohon ampun padanya, malah menendangnya seperti itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

LAZUARDI PADA AZZURA

Oleh: Gemintang Halimatussa'diah


 “Mana? Katanya kamu mau membuktian teorimu tentang memanusiakan orang miskin? Ko malah membawaku entah ke mana ini? Ga jelas ah!” elak Lazuardi.
“Aku akan membuktikannya nanti. Ayolah, kau ikut denganku, akan kutunjukkan sesuatu padamu!” lanjutku seraya berjalan mendahului Lazuardi. Ia bergeming tak beranjak dari posisinya. Sambil terus melangkah maju, aku pun menengok ke arahnya. Hmm..Ia masih mematung dengan wajah bersahaja namun congkaknya yang khas itu.
“Aku mau pulang saja!” Ia malah berjalan menuju arah yang berseberangan denganku.
“Laaaazzzz…” Teriakku geram ke arahnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Bonds of Love

Oleh: Gemintang Halimatussa'diah

“Assalamu’alaikum, Ara!” seru Frhyza sambil mengetuk pintu amar kosnya berulang kali. Akan tetapi, tak terdengar sahutan dari dalam. Ia pun mengulangi salamnya. Namun, tak jua ada jawaban.
“Ara! Ara! Kamu ada di dalam? Ara, bukain pintu, dong!”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pake Jilbab? Siapa Takut..!!!

Oleh: Gemintang Halimatussa'diah

“Pokoknya, lain kali kalau kalian mau latihan basket atau ekskul apa pun lagi, yang cewek-ceweknya harus pakai jilbab! Saya nggak mau ya, melihat ada di antara kalian yang masih nggak menggunakan jilbab Selasa depan!” bentak Mbak Uki kepada semua yang hadir di lapangan basket sekolah itu. Kontan, hal tersebut membuat siswi-siswi yang ada di situ jadi merasa sewot.
            “Ih, Mbak Uki ngebetein banget deh, masa kita diwajibin memakai jilbab segala sih, kita kan ke sekolah cuma mau latihan basket, bukannya mau sekolah kaya biasa.” keluh Dona.
“Tahu tuh, lagian latihan basket itu kan gerah banget, apalagi harus pake jilbab segala!” sahut Dira.
“Emang sih, sekolah kita ini adalah SMA Islam, tapi kan kalau cuma ekskul doang nggak apa-apa dong, kalau kita ngga pakai jilbab.” keluh teman yang lainnya. Wah, sepertinya hampir semua siswi yang latihan basket hari ini, tidak terima dengan perlakuan Mbak Uki tadi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KETIKA CINTA MENCINTA

Oleh: Gemintang Halimatussa'diah

Haduh, bisa telat nyampe ke konser ni kalo kayak gini. Aku pun kian mempercepat langkah. Aku tidak ingin terlambat menyaksikan secara langsung idolaku, Maher Zein, bernyanyi di atas panggung. Pluk…hmm..karena terburu-buru, sapu tanganku pun terjatuh. Ketika aku berbalik untuk mengambilnya, tiba-tiba seorang pria berwajah tampan mengambilkan sapu tangan itu dan memberikannya padaku. Sesaat aku terperangah.. wah, tampan sekali. Pikirku dalam  hati.
“Ini sapu tangan Anda.” ucap pria itu sambil tersenyum manis. Maniiiis sekali. Setelah memberikan sapu tanganku, pria itu pun lantas pergi. Aku masih tertegun dalam sebuah sensasi rasa yang amat aneh. Ada sesuatu yang berdesir dalam hatiku. Aku berpikir sepertinya wajah pria itu tidak asing. Tunggu, tunggu..bukankah dia…dia Maher Zein yang konsernya ingin kusaksikan itu? Jadi..jadi tadi aku bertemu dengan Maher Zein..??!!?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TAKKAN TERGANTI



 Oleh: Gemintang Halimatussa'diah

“Hei, teman-teman denger nih! Aku sangat mencintainya, sungguh. Ia selalu ada di hati dan pikiranku. Ingin rasanya bisa menjadi orang yang spesial baginya. Tapi, aku tahu  dia takkan mungkin mencintaiku. Tak apalah, kuserahkan semuanya pada yang di atas. Apa tuh yang di atas? Ha ha ha ..” Derai tawa bergemuruh, ketika seisi kelas mendengar Hesti membacakan buku harian Dinda barusan, tentu tanpa sepengetahuan sang empunya.
Dinda yang baru saja kembali dari kamar kecil, langsung merebut buku harian miliknya dari tangan Hesti. Alangkah malu dan sedihnya ia, karena kini semua orang sudah tahu perasaan cinta dan kagumnya kepada Kak Ari yang bintang bola basket itu. Padahal selama ini ia memendam cintanya itu dalam-dalam. Demi menahan malu, Dinda pun langsung berlari keluar kelas menuju taman di belakang sekolah. Di situ, ia menangis sepuasnya. Sementara Hesti dan teman-temannya terus menertawai Dinda, Ferra yang merupakan siswi populer dan jadi incaran banyak laki-laki itu, malah merasa iba atas apa yang dialami Dinda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KAWANS ^^

Entri Populer