Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

RESENSI NOVEL BUMI CINTA

Oleh: Gemintang Halimatussa'diah


Judul               : Bumi Cinta
Pengarang       : Habiburrahman El Shirazy
Tahun terbit     : 2011 (Cetakan kedua)
Tebal               : 534 halaman
Penerbit           : Ihwah Publishing House
Harga              : Rp60.000,00

            “NIETZSCHE TELAH MATI, SEDANGKAN TUHAN MASIH HIDUP DAN MELIHAT KITA SEMUA. Bahkan Tuhan masih melimpahkan kasih sayang-Nya kepada kita semua di sini, tak terkecuali kepada Victor Murasov yang terang-terangan menghina dan mengingkari-Nya!” (hlm. 315—316).
          
  Itulah sepenggal kalimat yang sengaja saya nukil dari novel yang amat menggetarkan berjudul Bumi Cinta karangan Habiburrahman El Shirazy yang lebih akrab  disapa Kang Abik ini. Kalimat tersebut tampaknya sangat mewakili isi novel yang menekankan pada tema ketauhidan ini. Nove l ini seolah hendak menjawab segala keraguan umat Islam atau pun umat agama lain atau bahkan yang tidak beragama, terhadap agama yang diturunkan oleh Allah Subhanahu Wa ta’ala, Islam.
Kisah dalam novel ini bermula dari kedatangan Muhammad Ayyas sang tokoh utama, ke negeri yang terkenal paling porno dan penganut seks bebas, Rusia. Ia adalah seorang pemuda Indonesia yang amat teguh memegang prinsip keagaamaan. Awalnya, ia ke sana untuk bertemu dengan seorang dosen ahli sejarah yang direkomendasikan oleh dosen pembimbingnya demi  menyelesaikan tesisnya. Namun, seperti sebuah Mission Imposssible, pada akhirnya perjalanan Ayyas di Rusia tidaklah sesederhana itu. Ia kembali bertemu dengan teman SMP-nya yang kini telah menjadi penganut seks bebas seperti kebanyakan orang Rusia lainnya, yaitu Devid.
            Oleh temannya itu, Ayyas dicarikan tempat tinggal. Ia begitu kaget setelah mengetahui bahwa ia akan satu apartemen dengan dua perempuan Rusia yang terkenal memiliki wajah cantik luar biasa, dua perempuan itu adalah Yelena dan Linor. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, Ayyas pun rela tinggal satu apartemen dengan dua gadis cantik itu. Yelena belakangan diketahui adalah seorang pelacur kelas kakap yang menganut atheisme, sedangkan Linor adalah perempuan cantik yang ternyata merupakan seorang agen Yahudi. Tak cukup dua perempuan cantik itu yang menjadi ujian keimanan bagi Ayyas. Seorang asisten  dosen pembimbing yang menggantikan dosen yang seharusnya membimbing Ayyas, ternyata adalah seorang perempuan muda yang sangat cantik dan pintar, beragama katolik yang taat bernama Anastasia Palazzo.
            Kehidupan yang dijalani Ayyas di Rusia memang penuh dengan cobaan keimanan, terutama perempuan. Salah satunya, godaan dari Linor yang masuk ke kamarnya dengan pakaian sangat minim dengan tujuan untuk menggoda Ayyas. Pada bagian ini, kita akan teringat dengan kisah Nabi Yusuf  yang keimanannya digoda oleh Zulaikha. Selain itu, Linor yang merupakan agen Yahudi, juga berusaha untuk menjebak Ayyas sebagai teroris. Namun, Ayyas  berhasil menjalani semua ujian itu dengan baik.
Betapa gamblang tokoh Ayyas menjawab semua keraguan akan keberadaan  Tuhan yang ditanyakan oleh Yelena. Begitu pula cibiran Linor terhadap agama yang dianut Ayyas, yang dianggapnya sebagai agama primitif. Belum lagi pendapat Anastasia Palazzo sang dosen pembimbing pengganti yang jatuh cinta pada Ayyas, yang  merasa kasihan pada Ayyas karena  memeluk agama  Islam yang dianggapnya juga primitif. Ia juga sering berdiskusi dengan Ayyas tentang agama Islam. Ayyas selalu mampu menjawab semua cibiran maupun pertanyaan mereka. Ia juga menghentak peserta sebuah diskusi ketuhanan dengan pernyataannya tentang kebenaran Islam.
Dalam perjalanannya, kehadiran Ayyas dan persentuhannya dengan orang-orang terdekatnya di Rusia, ternyata dapat membawa pencerahan.  Yelena yang atheis pada akhirnya percaya pada Tuhan, Ia pun masuk Islam. Begitu juga dengan temannya Devid yang akhirnya kembali ke jalan yang benar, lalu menikah dengan Yelena. Hal tersebut juga dialami oleh Linor, yang belakangan mengetahui jati dirinya yang  sebenarnya, yaitu bahwa ia adalah seorang anak yang memiliki ibu berkebangsaan Palestina dan dibunuh oleh kebiadaban Yahudi. Setelah mengetahui jati dirinya, dan belajar lebih banyak tentang Islam, Linor pun akhirnya masuk Islam, lalu berganti nama menjadi Sofia. Ia kemudian meminta Ayyas untuk menjadi suaminya.
Berbeda dengan novel Kang Abik yang biasanya berakhir dengan bahagia, akhir kisah dalam novel ini sengaja dibiarkan menggantung. Pembaca sendirilah yang nantinya memutuskan bagaimana kisah ini diakhiri.
Selain tema yang menarik dan menggugah tersebut, kelebihan novel ini terletak pula pada kepiawaian Kang Abik dalam mendeskripsikan negara Rusia yang tengah dilanda musim salju. Kita seolah dapat merasakan dingin dan hampir membekunya Ayyas di tengah musim dingin tersebut. Selain itu, kita juga diajak untuk menikmati indahnya panorama alam Rusia yang diliputi salju. Semua bangunan serba putih, dengan keindahan yang sungguh memikat mata. Namun, kekurangan buku ini terletak pada bagian awal novel yang terasa bertele-tele dan cukup membosankan. Bagi orang yang tidak suka membaca cerita yang bertele-tele, pasti akan melompat ke halaman berikutnya untuk membaca lanjutan cerita dalam novel ini. Selain itu, sama halnya dengan novel-novel Kang Abik lainnya,novelini pun masih mengangkat hal-hal yang idealis, lewat tokoh Ayyas yang diperlihatkan seolah sempurna baiknya.
Bagaimana pun juga novel ini sangat saya rekomendasikan, terutama bagi kita umat muslim yang masih ingin mengetahui lebih banyak tentang kebenaran ajaran agama Islam. Yang pasti, setelah membaca buku ini, keimanan kita terhadap agama yang kita pilih akan semakin tertanam. Kita akan semakin yakin bahwa Islam adalah agama yang hak, yang paling benar, karena sang tokoh utama mampu membuktikan bahwa apa yang disampaikan dalam Al Quran sudah terbukti secara sains dan teknologi.

Jadi, saya ucapkan selamat membaca!


            

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 komentar:

Munasyirah Ewa mengatakan...

subhanallah, bagus, tambah penasaran sama bukunya. siap serbu gramed :))

Senarai Morfem Gemintang mengatakan...

Alhamdulillah, syukron yaa.. :D
Yup, buku ini memang rekomended banget ^_^

Unknown mengatakan...

Buku ini memang bagus,tapi ending-nya ga jelas.
Tru gmana nasib Linor?hidup atau meninggal?
Dr.Anastasyia Palazo yg ngarep nikah dgn Ayyas?
Apakah cuma segitu aza,or ada kelanjutannya jilid 2?

Senarai Morfem Gemintang mengatakan...

Iya, ini kan resensi, jadi tidak saya tuliskan endingnya. Jika ingin membaca cerita lengkap plus endingnya, silakan baca bukunya sendiri..heu2..:D
Ending ceritanya jelas dan tidak menggantung, kok, heu2..semoga suka dengan buku ini, ya:)

Abu Fares mengatakan...

Salam..
hahh, masa ga gantung??
saya sependapat dgn Mas Janat permana, novel yg saya baca gantung, ga ada kejelasan kisah selanjutnya..
mohon d koreksi lagi..

Posting Komentar

KAWANS ^^

Entri Populer